Dodol Garut, Cemilan Nostalgia yang Dirindukan


Hari Sabtu seminggu lalu, bersama-sama seorang rekan, saya pergi belanja ke toko Asia ditengah-tengah kota tempat saya menetap. Telah semenjak bulan Maret sebab epidemi corona, saya belum pernah belanja ke toko Asia yang jual keperluan bahan makanan dari beberapa negara Asia.Saya semakin pilih berbelanja online saja, beli bahan makanan paket yang bukan sayuran serta buah fresh.
Kehebatan Ayam Cile Super
Saat ini di daerah tempat saya tinggal telah semakin lebih mudah memperoleh bahan makanan untuk kepentingan memasak kuliner Indonesia. Yang sedikit susah diketemukan ialah camilan ciri khas Indonesia.Tempo hari sore sambil mempersiapkan masakan untuk makan malam saya bercakap melalui telepon dengan seorang rekan di Jerman yang datang dari Indonesia . (Iya, terkadang sekalian nungguin masakan saya nyambi bercakap, chat atau terkadang menulis).Rekan saya itu sedang rindu salah satunya minuman sirup ciri khas Indonesia. Ia semangat saat saya sebutkan ada toko Asia yang ada di daerah tempat tinggalnya serta pemiliknya orang Indonesia.Telah berapakah lama toko itu ada, saya kurang tahu. Saya baru dengar seputar satu bulan kemarin. Peluang bahan makanan serta camilan ciri khas Indonesia semakin banyak dipasarkan disana. Toko Asia yang ada di kota saya dipunyai orang Thailand, bahan makanan untuk masakan ciri khas Thailand tentu saja yang semakin banyak dipasarkan disana.Di perantauan memang sesekali ada perasaan kangen mencicip kudapan dari Indonesia, khususnya yang dapat menghidupkan masa lalu di waktu kecil dahulu. Sebagian besar beberapa anak punyai jajanan kegemarannya, atau minimal jajanan yang terkesan serta tidak lekang dalam daya ingat.Beberapa tahun kemarin, waktu saya berkunjung ke kota kelahiran di Medan (ingin menjelaskan pulang kampung rasa-rasanya tidak pas sebab Medan bukan kampung), saya bawa jajanan ciri khas sebagai kegemaran saya saat kecil dahulu. Dodol Garut namanya.Dodol Garut ini salah satunya makanan ciri khas dari kabupaten Garut di Jawa Barat, demikian menurut rekan saya yang datang dari Garut. Dodol ini berwarna coklat muda serta coklat tua, dibungkus satu-satu, berupa kuboid dengan kertas minyak (benar demikian ya sebutannya kertas minyak ?), dikemas di pada sebuah kotak ciri khas berwarna magenta.Menurut yang saya dengar, bahan fundamen dodol ialah tepung ketan, gula, santan serta cita rasa yang lain yang bermacam. Dodol Garut yang saya senang ialah rasa memiliki bahan fundamen serta yang ada biji wijennya, itu saja. Dodol dengan rasa lain-lain seperti buah, khususnya durian, saya tidak senang.Menurut saya pribadi, dodol dengan bermacam rasa ini hilangkan lezatnya rasa asli dodol. (Ah, ini cuma permasalahan hasrat lidah saja, tidak berlaku umum.)

Postingan populer dari blog ini

companion, there is a lifeless feline on the dining

The lack of alignment in definitions

Significant financial investment from government